-->
1 PERSIAPAN ALAT
1. Pesawat roentgen kita atur sesuai posisi pasien
2. Atur sinar dengan remote, kita pilih gigi apa yang akan di roentgen, lalu atur pilihan sinar apakah FL0,FL1 atau FL2. Dalam praktikum ini kita menggunakan tipe FL0.
3. Atur intensitas sinar. Dalam praktikum ini yang kita gunakan adalah 0,18
4. Cone diarahkan ke gigi dengan sudut vertikal dan horizontal yang tepat
2 PERSIAPAN PASIEN
1. Instruksikan pasien untuk duduk di kursi, dengan kepala bersender ke tiang alat radiograf.
2. Usahakan agar pasien tidak bergerak dan dalam keadaan tenang
3. film kita letakkan sedemikian rupa sehingga gigi yang diperiksa ada di pertengahan film untuk gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah.
4. posisi kepala pasien :
Standar prosedur radiografi memasukkan pemposisian kepala pasien sebagai salah satu tahap dalam penempatan film. Dalam teknik biseksi penting sekali untuk menempatkan jaringan yang akan diradiografi dan sinar x-ray dalam hubungan yang tepat agar menghasilkan gambar radiografi yang akurat. Ketika menyesuaikan sandaran punggung dan sandaran kepala, penting untuk membuat pasien senyaman mungkin untuk mengurangi gerakan selama penyinaran. Dimana di fotografi, gerakan selama penyinaran dapat menghasilkan gambar yang kabur. Gambar yang kabur dapat dikurangi dengan penggunaan ultra speed film.
a. Memposisikan Kepala pada Radiografi Maksilai.
– Pada radiografi maksila, kepala harus diposisikan agar permukaan oklusal gigi-gigi maksila berada di bidang horizontal. Posisi ini dapat diperoleh dengan menyesuaikan sandaran kepala agar bidang median (bidang sagital) →vertikal dan garis dari ala nasal ke tragus →horizontal.

b. Memposisikan Kepala pada radiografi Mandibula
– Pada radiografi periapikal mandibula, kepala harus diposisikan agar permukaan oklusal dari gigi-gigi mandibula akan berada pada posisi horizontal ketika mulut terbuka pada saat penyinaran. Posisi ini dapat diperoleh dengan menyesuaikan sandaran kepala agar bidang median →vertikal dan garis dari sudut mulut ke tragus →horizontal.

5. Kurang lebih 2mm dari film harus dilebihkan diatas permukaan oklusal/incisal untuk memastikan seluruh gigi tercakup di dalam film.
6. Pasien diminta untuk menahan film dengan perlahan tanpa tekanan, dengan ibu jari atau telunjuk (yang paling nyaman untuk pasien)
3 PERSIAPAN OPERATOR
Perlu ditekankan bahwa selama melakukan pemotretan radiografis operator juga mendapat radiasi. Oleh karena itu operator tidak diperbolehkan berdiri didaerah radiasi sinar-X primer. Untuk mengurangi dosis radiasi yang diterimanya, sebaiknya operator juga berdiri pada tempat yang aman yaitu dibalik dinding pelindung berlapis Pb dan berjarak cukup jauh dari sumber sinar-X selama melakukan pemotretan radiografis.
Umumnya operator berdiri pada posisi yang membentuk sudut antara 90 dan 135 terhadap sinar-X pusat. Akan tetapi yang terbaik adalah jauh di belakang sumber sinar-X atau berlawanan arah dengan sinar-X pusat. Untuk pemotretan radiografis dental region :
1. Gigi anterior, operator berdiri pada sebelah depan kanan atau sebelah depan kiri pasien.
2. Gigi posterior, operator lebih baik berdiri di sebelah belakang pasien daripada sebelah depan pasien.
III.4 PERSIAPAN ROENTGEN
1. Setelah pasien dan alat siap, kita tekan tombol roentgen
2. Lakukan penyinaran dengan kondisi yang telah ditentukan.
III.5 PENCUCIAN FILM
1. Suntikkan cairan develiper sebanyak 2ml ke dalam film setelah dikeluarkan dari dalam mulut pasien.
2. Hati-hati saat menyuntikkan cairan. Jangan sampai mencederai film atau menembus pembungkus film.
3. Tunggu sampai 45 dettik sambil melakukan penekanan pada film agar cairan tersebar merata.
4. Setelah itu,keluarkan film dan bilas dengan air bersih.
5. Keringkan film dengan diangin-anginkan