-->
Sklerosis tubuler adalah sautu proses dimana mineral diletakan di dalam lumen tubulus dentin dan bisa dianggap sebagai ekstensi mekanisme normal dari pembentukan dentin peritubuler.
Transparan atau dentin sklerotik adalah tipe yang berbeda dari dentin sekunder. Ketika hilangnya material mahkota gigi secara lambat, sejumlah besar dari mineral garam dideposit dalam dentin tubulus, dan intratubulus dentin mungkin didepositkan sejumlah yang sama untuk menutup tubulus. Ini dapat membentuk secara relative zona impermeable dari dentin di bawah area dari material gigi yang hilang. Dentin sklerotik sering muncul pada gigi yang lebih tua dan dentin akan tampak translusen, bahkan pada gigi tidak tampak kerusakan. Dentin transparan biasanya pertama kali membentuk jalan tengah antara permukaan pulpa dan amelodentinal junction. Perkembangan lapisan mahkota pada transparan dentin dari apex adalah salah satu kriteria yang digunakan dalam penentuan usia.
Reaksi jaringan yang memerlukan pengaruh odontoblas vital, biasanya terlihat pada daerah perifer karies dentin. Sklerosis tubuler mengakibatkan terjadinya daerah yang strukturnya leih homogen. Atas dasar ini hanya akan ada sedikit penyebaran cahaya ketika cahaya melewati jaringan itu, dan daerah dentin tersbut disebut zona translusen. Namun jangan dikacaukan dengan zona translusen pada karies email. Pada lesi email, zona translusen menunjukan berkurangnya kandungan mineral sedangkan pada lesi dentin menunjukan adanya kenaikan kandungan mineral.
Sklerosis tubuler merupakaan suatu pelindung dalam arti ia menurunkan permeabilitas jaringan, sehingga mencegah penetrasi asam dan toksin-toksin bakteri.
- Edwina A.M.Kidd. 1991. Dasar-dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya.
Jakarta : EGC.
- F.J Harty & R. Ogston. 1995. Kamus Kedokteran Gigi. Jakarta : EGC.
- RE Walton and M Torabinejad. 2001. Prinsip dan Praktek Ilmu Endodonsia.Ed.3.
Jakarta : EGC
No comments:
Post a Comment