Foto rontgen periapikal dilakukan untuk menegakkan diagnosis, mengetahui panjang gigi, jumlah saluran akar gigi, keadaan jaringan sekitar gigi, serta prognosa terhadap gigi yang akan dirawat.
2. Penentuan panjang kerja (PK)
Metode Bregmann
Panjang gigi sebenarrnya = Panjang mahkota sebenarnya × panjang gigi pada X-ray
Panjang mahkota pada X-ray
3. Anestesi
Anestesi berfungsi untuk mencegah adanya rasa sakit pada saat dilakukan preparasi akses pulpektomi vital.
4. Preparasi akses
Preparasi akses meliputi pembuatan oulineform pada permukaan oklusal mencapai kamar pulpa gigi 35 sehingga instrumen dapat masuk ke orifis dengan mudah. Setelah akses dibuka, saluran akar ditelusuri (eksplorasi) dengan menggunakan jarum miller (smooth broach).
4. Ekstirpasi pulpa
Pembuangan jaringan pulpa dan dentin nekrotik pada saluran akar dengan menggunakan jarum ekstirpasi (barbed broach).
5. Debridement
Irigasi saluran akar dengan bahan irigasi dengan urutan sebagai berikut (sambil di suction).
1) Aquades steril
2) NaOCl 2,5%
3) Aquades steril
4) Clorhexidine 2%
6. Drying
Drying bertujuan untuk mengeringkan saluran akar agar tidak basah dengan menggunakan paper point.
7. Preparasi Saluran Akar (Step back)
1) Penentuan IAF (Initial apical file)
2) Rontgen IAF
3) Penentuan MAF (Master apical file)
4) Preparasi step back dan rekapitulasi file
5) Rontgen MAC (Master apical cone) : Ukurannya sama dengan MAF
Catatan : Pada saat pergantian file sebaiknya selalu melakukan irigasi agar sisa debris keluar dari saluran akar. Contoh :
IAF = #25/24mm
#30/24mm
MAF = #35/24mm
Step back = #40/23mm Rekapitulasi = #35/24mm
#45/22mm Rekapitulasi = #35/24mm
#50/21mm Rekapitulasi = #35/24mm
8. Medikamen
Medikamen digunakan untuk membantu meningkatkan keberhasilan perawatan saluran akar. Pemberian medikamen saluran akar bertujuan untuk mengeliminasi bakteri yang tidak dapat dihancurkan dengan proses instrumentasi dan irigasi. Medikamen yang dapat digunakan untuk sterilisasi saluran akar gigi dalah Ca(OH)2.
9. Obturasi
Sebelum melakukan obturasi, maka harus dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan subjektif dan objektif pada pasien. Pemeriksaan subjektif adalah ada atau tidaknya keluhan pasien. Pemeriksaan objektif adalah dengan melakukan perkusi, palpasi, tes tekan gigi, keadaan saluran akar tidak basah (CaOH kering) dan tidak berbau. Saluran akar yang telah dipreparasi kemudian diisi (obture) dengan bahan pengisi, dalam kasus ini menggunakan gutaperca + sealer (endometason + eugenol). Obturasi dilakukan dengan menentukan MAC (master apical cone) terlebih dahulu, gutaperca yang sesuai dengan MAC dipotong sesuai panjang kerja. Sealer kemudian dioleskan pada dinding saluran akar dengan menggunakan lentulo. Kemudian, gutaperca yang sesuai dengan MAC diolesi juga dengan sealer dan dimasukkan kedalam saluran akar. Gutaperca yang dimasukkan ke dalam saluran akar kemudian ditekan dengan kondensasi lateral menggunakan spreader. Kemudian dilanjukkan dengan memasukkan gutaperca tambahan sampai saluran akar penuh (hermetis) dan spreader tidak bisa dimasukkan lagi. Setelah itu lakukan pemadatan gutaperca dengan menggunakan plugger. Kelebihan gutaperca kemudian dipotong sampai batas orifis menggunakan eskavator yang dipanaskan.
10. Tumpatan sementara
Penumpatan sementara menggunakan tehnik double seal, yaitu diatas gutaperca diaplikasikan GIC dengan ketebalan ±2mm, kemudian diatasnya diletakkan kapas tipis lalu ditumpat dengan bahan tumpatan sementara (fletcher atau cavit). Setelah itu dilakukan rontgen terhadap hasil obturasi.
No comments:
Post a Comment