Friday, 9 July 2010

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA PENYAKIT JANTUNG & PEMBULUH DARAH


-->
Dr. Nugroho I. SpPK
Jantung merupakan suatu organ tubuh yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terdiri dari otot-otot yang sangat kuat dan ia menerima makanan serta oksigen dari pembuluh darah koroner yang mengelilinginya.
Dahulu penyakit jantung koroner (PJK) diduga merupakan proses aterosklerosis akibat proses ketuaan saja. Belakangan diketahui bahwa PJK merupakan penyakit dengan penyebab multifaktorial, yaitu adanya beberapa faktor yang memungkinkan penderita mengalami PJK lebih dini.
Faktor risiko ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
a. Faktor risiko utama (mayor) :
- Dislipidemia (hiperkolesterolemia)
Umumnya disebabkan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak (terutama lemak hewani) dan kolesterol.
- Hipertensi
Tekanan darah yang tinggi secara terus menerus akan menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah, sehingga akan mempercepat terjadinya aterosklerosis.
- Merokok
Bahan kimia yang terdapat pada asap rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan mempermudah trombosit lengket, sehingga terbentuk clot atau bekuan darah, akibatnya aliran darah terganggu.
- Resistensi Insulin & Gangguan toleransi glukosa
Resistensi insulin dan gangguan toleransi glukosa menyebabkan penyakit kencing manis (DM). kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya perubahaan dan kerusakan pada dinding pembuluh darah, sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis.
b. Faktor risiko minor
- Hiperurikemia
- Obesitas
Kelebihan berat badan menyebabkan metabolisme lemak akan terganggu dengan akibat terjadinya peningkatan kadar kolesterol dalam darah.
- Tidak aktif olahraga
Olahraga dapat menguatkan otot jantung, mengurangi kadar kolesterol dalam darah, serta dapat meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung.
- Stress
- dll
Faktor risiko yang tidak dapat diubah
- Genetik
- Ras / Etnik
- Jenis kelamin
- Usia
Faktor risiko yang dapat diubah

- Dislipidemia
- Hipertensi
- Merokok
- Resistensi Insulin
- Gangguan toleransi glukosa
- Hiperurikemia
- Obesitas
- Tidak aktif olahraga
- Stress
- dll

PENYAKIT INFARK MIOKARD AKUT
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan sebagian (parsial) atau menyeluruh (total) dari satu / lebih pembuluh darah koroner dan atau cabang-cabangnya.
Kelainan aterosklerosis ini dimulai dari penimbunan lemak, plak aterosklerotik dan perubahan degeneratif dinding arteri, sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah koroner. Fase ini dapat berlangsung 20 – 40th. Penyumbatan > 75% lumen arteri menyebabkan sebagian otot jantung tidak mendapat suplai darah atau oksigen yang cukup, maka akan terjadi Angina Pektoris, yaitu sakit di dada bagian tengah yang dapat menjalar ke kanan atau ke kiri atau ke leher dan ke lengan kiri dan dapat berlangsung beberapa menit. Bila pembuluh darah koroner ini tersumbat seluruhnya, maka sebagian otot jantung yang tidak mendapatkan suplai darah akan rusak (iskemia) dan terjadi serangan jantung yang dinamakan Infark Jantung (IMA). Bila serangan ini meliputi daerah yang luas di jantung, maka dapat menyebabkan kematian mendadak.
Diagnosis IMA ditegakkan antara lain : (kriteria WHO) :
- gejala klinis : nyeri dada > 20 menit
- evaluasi hasil elektrokardiografi (EKG)
- ekhokardiografi
- angiografi
- laboratorium : enzim jantung
Pemeriksaan Laboratorium pada IMA
Adanya kenaikan aktivitas enzim jantung, yaitu :
- CK-MB : meningkat 5 – 10x dalam 3 – 12 jam setelah infark, puncak aktivitas dicapai 12 – 24 jam pasca infark dan kembali normal setelah 2 – 3 hari
- SGOT : meningkat dalam waktu 3 – 12 jam setelah infark, kembali normal dalam 3 – 4 hari
- LDH : meningkat 2 – 3 x dalam waktu 6 – 12 jam setelah infark dan mencapai puncak pada hari ke-3, kemudian kembali normal setelah 10 hari.
- l HBDH : termasuk enzim lambat seperti LDH, kembali normal setelah 14 hari.
- Troponin T / I : meningkat dalam waktu 2 – 8 jam setelah infark, kembali normal setelah 7 hari.
- Myoglobin : meningkat pada IMA, juga untuk prediksi negatif IMA. Juga diindikasikan pada reinfarction dan reperfusion (sirkulasi koroner)
- high sensitivity CRP (hs C-RP) : akhir-akhir ini digunakan sebagai salah satu penanda untuk memperkirakan resiko serangan jantung
Enzim jantung
Mulai naik
Puncak
Kembali ke Normal
- CK
3 – 12 jam
12 – 24 jam
3 – 4 hari
- CK-MB (akt)
3 – 12 jam
12 – 24 jam
2 – 3 hari
- LDH1 (l HBDH)
6 – 12 jam
48 – 144 jam
7 – 14 hari
- AST (SGOT)
6 – 12 jam
18 – 36 jam
3 – 4 hari
setelah IMA
Hubungan profil lipid dengan risiko terjadinya PJK
Parameter
Diinginkan
Diwaspadai
Berbahaya
- Kolesterol total
<>
200 – 239
> 240 mg/dL
- Kolesterol LDL tanpa PJK
<>
130 – 159
> 160
- Kolesterol LDL dengan PJK
<>
-
-
- Kolesterol HDL
> 45
35 – 45
<>
- Trigliserid tanpa PJK
<>
200 – 399
> 400
- Trigliserid dengan PJK
<>
-
-

No comments:

Post a Comment