Saturday, 14 December 2013

Kalkulus

Pengertian
Pengendapan dari garam-garam anorganis yang terutama terdiri atas kalsium karbonat dan kalsium fosfat tercampur dengan sisa-sisa makanan, bakteri-bakteri dan sel-sel epitel yang telah mati.
Gambaran Klinis
a. Kalkulus supragingiva
Biasanya terdapat pada mahkota gigi hingga sedikit di atas margin gingival. Biasanya memiliki deposit yang lebih besar dan bentuk yang tidak teratur, sudah bisa dilihat dengan kaca mulut. Warnanya agak kekuningan kecuali bila tercemar oleh factor lain seperti tembakau, cukup keras, rapuh dan mudah dilepas dari gigi dengan alat khusus.
b. Kalkulus Subgingiva
Biasanya tersembunyi pada margin gingival hingga sulcus gingival. Bentuknya lebih rata karena tekanan dari dinding kantung periodontal. Warnanya hijau tua atau hitam, lebih keras daripada kalkulus upragingiva.
Gambaran Radiografi
Gambaran kalkulus akan terlihat garis radiopak yang intensitas warnanya akan meningkat jika mineralisasinya juga meningkat. Biasanya tampak seperti overlapping pada gigi. Biasanya pada gambaran radografi hany dapat melihat karies pada mesial distal karena gambaran raiografi hanya 2 dimensi sedangkan gigi 3 dimensi.

Prognosis
Pada kalkulus supragingiva maka dapat menjadi prognosis sempurna karena tidak terjadi kehilangan tulang, kondisi gingival jga tidak terlalu buruk dan biasanya pasien lebih kooperatif maka dapat dilakukan scalling. Pada kalkulus subgingiva prognosis bagus karena kondisi tulang penyangga biasanya masih memadai, actor etiologi masih bias dihilangkan gigi dapat dipertahankan dan jika pasien kooperatif. 

Bahan Desensitisasi

Bahan desensitisasi adalah bahan untuk merawat hipersensitivitas dentin atau akar gigi. Hipersensitivitas dentin adalah keadaan yang dimanifestasikan dengan nyeri sakit yang timbulnya karena rangsangan dingin atau panas, asam atau manis, atau kontak dengan sikat gigi. Keadaan ini timbul bila akar gigi tersingkap akibat resesi gingival atau pembentukan saku periodontal (spontan atau pasca terapi periodontal).
Mekanisme desentisasi :
·      Menyumbat atau memperkecil diameter tubulus dentin;
v Pembentukan dentin sekunder sepanjang tubulus dentin
v Pengendapan protein pada tubulus dentin
v Pembentukan Kristal Kristal pada tubulus dentin
·      Mengurangi eksitabilitas saraf saraf interdentin

1. Untuk pemakaian di klinik;
Ø  Pasta yang dibuat dari
a)   Natrium fluoride 30 mg 
Natrium fluoride adalah zat yang bekerja menekan terjadinya karies gigi dan sekaligus mencegah terjadinya erosi awal dari email gigi (lapisan terluar gigi).
b)   Kaolin 30 mg
Kaolin berfungsi untuk menghilangkan noda.
c)   Gliserin 30 ml
Gliserin dengan rantai HO-CH2-CH-(OH)-CH2OH, adalah bahan kimia yang sering digunakan sebagai bahan utama pasta gigi. Gliserin berfungsi sebagai humectant (pelembab) sehingga pasta gigi selalu basah dan tidak cepatr mengering di udara bebas. Kekentalan pasta gigi juga merupakan sifat yang berasal dari gliserin.
Humectant atau pelembab biasanya digunakan dengan konsentrasi 20-40%. Contoh humectant misalnya gliserin, alphahidroksi acids (AHA) dan asam laktat. Biasanya zat yang ditambahkan sebagai bahan pembasah yaitu sorbitol, manitol, gliserin, propilen glikol, dan surfaktan.

Ø  Cara aplikasi
a)   Isolasi dan keringkan permukaan gigi
b)   Oleskan pasta ke permukaan gigi dengan burnisher selama 1-2 menit
c)   Bilas permukaan gigi dengan air hangat

Ø  Bahan lain yang dipakai:
a.       Natrium fluoride yang diaplikasikan dengan cara iontoforesis
b.      Kalium oksalat
                         I.         Duraphant, pernis yang mengandung 50mg natrium flurorida
                         II.      Fluocal, cairan yang mengandung 1 gr natrium fluoride
Kalsium hidroksida yang setelah diaplikasikan ke permukaan akar dan mengeras ditutup ke pembalut periodontal

Untuk pemakaian di rumah:
a.    Pasta gigi dengan aksinya menyumbat tubulus dentin:
ü  Sensodyne yang mengandung stronsium klorida
Stronsium klorida berfungsi sebagai pemblock tubulus dentin untuk penatalaksanaan hipersensitifitas dentin.
ü  Colgate yang mengandung natrium monofluropospat
Natrium monofluoropospat berguna untuk membantu penyerapan fluor ke email gigi sampai ke akar gigi, sehingga bisa mencegah kerusakan gigi. Fluor dapat menghambat demineralisasi email dan meningkatkan remineralisasi sehingga email dapat resisten terhadap asam.fluor dapat menghambat karies dengan cara menghambat aktivitas metabolisme bakteri kariogenik dalam memetabolisme karbohidrat guna menghasilkan asam dan polisakarida adhesif yang diperlukan untuk berkolonisasi pada permukaan gigi.
ü  Thermodent yang mengandung pottasium nitrat 5%.
      Pottasium nitrat dapat memblock transmisi nyeri di antara sel-sel saraf.
b.   Pasta gigi dengan aksinya mengurangi eksitabilitas tubulus dentin.
ü  Dengel, yang mengandung kalium nitrat
c.    Pasta gigi dengan aksi ganda
ü  Sensodyne-F, yang mengandung kalium nitrat dan natrium monofluropospat.

Gigi Tiruan Imidiat

Gigi Tiruan Imidiat adalah gigi tiruan yang dibuat sebelum gigi asli dicabut dan dipasang di dalam mulut pasien segera setelah pencabutan gigi asli tersebut.
Indikasinya adalah GT yang mementingkan estetik dan fonetik.
Kontraindikasinya adalah Pasien dengan Kesehatan yang kurang baik (mencegah komplikasi pencabutan), pencabutan yang sulit.

Keuntungan penggunaan GT imidiat : 
1. Estetis terpelihara
2. Fonetik tidak terganggu. Jika gigi depan tidak ada pengucapan labio-dental (F, V) dan linguo-dental (th) serta huruf desis (s) tidak jelas diucapkan.
3. Penyembuhan luka pencabutan tidak terganggu karena GT imidiat merupakan penutup luka pencabutan dan mencegah trauma.

Kerugian penggunaan GT imidiat :
Adanya resorpsi tulang menyebabkan adaptasi menjadi tidak akurat dari GT ke jaringan pendukung sehingga diperlukan rebasing sehingga biaya lebih mahal. 

Tipe GT imidiat :
1. GTI tanpa sayap : GTI tanpa sayap labial dan merupakan bentuk sederhana GTI. Biasanya dibuat untuk RA karena dengan adanya palatum, jaringan pendukung menjadi luas sehingga retensi cukup. Tidak dianjurkan untuk RB.
2. GTI dengan sayap : GTI yang memakai sayap labial dengan atau tanpa pembuangan tulang. Dengan adanya sayap memberikan perlindungan yang baik bagi luka pencabutan dan mempercepat pencabutan. Juga dilakukan pada kasus kelainan periodontal dimana tulang pendukung sekitar gigi yang dicabut sudah banyak hilang.

Prosedur pembuatan GT Imidiat :
1. Pencatatan gigi yang dicabut dari warna, ukuran, bentuk, serta posisi/inklinasi gigi. Preeliminary oral rehabilitation.
2. Pembuatan model studi dengan menentukan rencana perawatan dan edukasi ke pasien.
3. Pembuatan model duplikat dilakukan untuk perbandingan atau pembuatan GTI terutama hal penyusunan gigi.
4. Pembuatan template dilakukan untuk penuntun pembuangan tulang, terbuat dari resin akrilik yang transparan. Model diradir sesuai dengan tulang yang akan diradir.
5. Pengambilan rontgen untuk menentukan banyak tulang yang diambil sesuai dengan perawatan. 

Prosedur Pembuatan GTI Tanpa Sayap
Model kerja ditanam di artikulator, kemudian model diradir dengan cara :
1. Bagian servikal gigi yang akan dicabut ditandai dengan pensil pada model kerja
2. Gigi dipotong sampai ditandai pensil, labial diradir 5 mm dan palatal 3 mm. Anasir gigi disusun dengan bantuan model duplikat
3. Pembuatan GT sama seperti biasa

Prosedur Pembuatan GTI dengan sayap
Model kerja ditanam dlm artikulator, bagian servikal ditandai dengan pensil, diradir sampai menyerupai permukaan tulang alveolar tidak bergigi. Disusun anasir gigi tiruan dengan bantuan model duplikat.

Jika pembuatan GTI dengan sayap perlu perubahan tulang alveolar perlu dilakukan alveolektomi contohnya pada kasus protrusif.
Perubahan btk tlg alveolar dpt dilakukan 2 cara:
1. Alveolektomi transeptal
Insisi pada tepi gingiva bagian labial dan palatal maksila. Gigi dicabut, dilakukan alveolektomi. Sebelum flap dijahit template dimasukkan ke dalam mulut untuk melihat perubahan bentuk apakah sesuai dengan peradiran pada model.
Pada teknik ini trauma tulang kortikal tidak terlalu bnyk sehingga derajat resorpsi tulang alveolar pasca bedah dapat diturunkan 
2. Alveolektomi radikal
Teknik ini biasanya pada protusi gigi depan yang membutuhkan banyak pembuangan tulang