Wednesday, 3 May 2017

Taman Jamur Ciwidey

Jengjeng.. Kita jelong2 ke Bandung tapi gatau mau kemana daan setelah inisiatif scroll instagram nemulah foto tempat yg kita semua belom pernah datengin. TAMAN JAMUR. .
"Wah kayaknya lucu nih"
"Searah nih daerah ciwidey"
"Daerah ranca ranca an juga ini"
"Yuk ah cus"
.
Setelah maen kesana kemari di ciwidey, kita berniat cus ke taman jamur itu di daerah rancabolang. Berbekal gugel maps dia bilang 18an KM 30 menit nyampe.
"Oh deket"
"Nyok.. biar bisa ke tempat lain lg abis itu"
.
Jadi mulailah kita ikutin Gmaps, dari jalan raya ciwidey itu masuk jalan kecil. Pas mepet 2 mobil. 15 menit perjalanan awal masih seru hahahihi. Tetiba jalan aspal abis daaan berubah jalan bebatuan yg batu nya segede mangga mengkel dann lubang segede kubangan kambing. Berbekal kemampuan basa sunda yg baik, adek gue nanya warga dan bener ini jalanan satu-satu nya mau ksitu. Berlanjutlah perjalanan kita. Buttttt jalanan makin sepi, makin sempit, mobil nyangkut2 daan kita gak nemu mobil selain pickup warga dan truk. Zzzzz...
.
"Ges serius ges ini bener gak jalannya"
"Ya allah kok gak ada orang ya"
"Rusak bener jalannya, gak ada tanda2"
.
1 jam-an di jalan kita was was banget dan kita makin sepi masuk hutan. Sinyal yg awalnya hilang timbul kemudian bener2 ilang.
.
"Gilaaaa tempat kyk apa yg bakal kita datengin sih"
"Mo balik nanggung"
.
Berbekal ke-optimis-an kita maju terus aja.. Beberapa saat setelah itu terlihat mobil berpenumpang yg sama2 buka jendela dann mereka sangat sumringah setengah ketawa ngeliat kita, kita pun begitu..
.
"Alhamdulilah ketemu orang"
"Tapi kok muka mereka begitu ngeliat kita"
.
Setelah ajrug2 akhirnya sampe juga. 2 jaman dari jalan raya ciwidey. Sumvaah kacau parah. Gugel boong katanya 30an menit sampe. Taman jamur ini masuk ke kawasan PT. PN gitu, nah nanti setelah naik turun gunung tetiba kita di gerbang portal gitu. Jadi letaknya tu taman tuh kayak di perumahan punya PT itu. Ada TK dan SD juga di samping taman itu. Pas masuk ada retribusi dari satpam PT itu, Gue lupa antara 10 atau 20 ribu gitu. Tamannya masih dalam proses perbaikan dibagian sana sininya.
Karena udah keburu lelah dijalan jadi disananya cuma 15 menit donggg dannn PP cuma sampe jalan raya ituuu 5 jam.



.
Pelajaran hari itu adalah ~jangan gampang percaya sama tempat yg kata orang bagus tapi masih jarang dikunjungin karena pasti ada apa2 nya kalo orang gak banyak yang kesana~ Butt bukan berarti kita nge-zonk cuma belum siap aja jalan kedaerah kyk gitu dengan bawa mobil yg kurang tinggi 
.
Sekiaaan cerita panjang levvar dan kurang penting dr gue

Monday, 17 April 2017

Retraksi Gingiva

Tujuan: untuk membebaskan terhadap jaringan lunak gusi.

1. Secara Mekanis 
Dilakukan dengan menggunakan mahkota sementara yang dipakai pada kasus yang sedang dikerjakan.
Teknik :
  1. Mahkota sementara dilepas dari gigi yang dipreparasi.
  2. Gigi yang di preparasi di isolasi dengan cotton roll dan daerah kerja dikeringkan.
  3. Pinggiran servikal dari mahkota dilapisi denga gutta-perca yang telah dilunakkan dan untuk menjamin perlekatan yang baik.
  4. Mahkota sementara dipasang kembali pada gigi yang dipreparasi dan ditekan masuk, gutta-perca yang masih lunak akan mengalir keluar dan mendorong gingival ke samping.
  5. Mahkota dilepas kembali dengan alat yang panas pinggiran gutta-perca yang sudah mengeras diratakan.
  6. Kemudian mahkota dipasang kembali sehingga gingival pada servik gigi terdorong kesamping tetapi tidak sampai berwarna pucat.
  7. Mahkota sementara dipasang selama paling sedikit 12 jam dengan menggunakan semen Fletcher.

2. Secara Khemis
Bahan kimia yang digunakan adalah epinephrine 0,1%, epineprin 8%, tawas, zink khlorida 8%, zink khlorida 40% dan garam aluminium.
Teknik :
  1. Gigi yang dipreprasi diisolasi dengan cotton roll dan daerah kerja dikeringkan dengan kapas dan disertai dengan penyemprotan udara hangat perlahan-lahan.
  2. Siapkan benang yang telah dipotong sesuai ukurannya dan direndam dalam larutan epinephrine 8% atau zink khlorida 8% atau larutan kimia lain.
  3. Lilitkan benang ke sekeliling batas servikal preparasi antara gingival dan gigi.
  4. Gunakan ujung instrument yang tumpul untuk mendorong benang kedalam sulkus gingival.
  5. Setelah 5-10 menit benang diambil dan terlihat ruang antara gingival dan tepi akhir preparasi.

3. Secara Bedah
Suatu prosedur pengambilan jaringan gingival atau lapisan tipis jaringan gingival pada sulkus gingival disekeliling kavitas margin dengan menggunakan elektroda-elektroda dari dental elektrosurgery.
Diindikasikan untuk retraksi gingival pada jaringan gingival yang patologis atau terinflamasi seperti hipertrofi gingival.
Teknik :
a. Dengan menggunakan loop elektrik atau berujung kawat. Setelah anastesi dilakukan loop elektrik dipanaskan sampai temperature yang sanggat tinggi. Kauterisasi membuang jaringan gingival yang berlebih dengan membakarnya dan mengontrol pendarahan dengan terjadi koagulasi ujung kapiler pada jaringan. Kemudian dibersihkan dengan larutan antiseptic.
b. Dapat menggunakan pisau bedah, gingiva yang berlebihan dipotong dan dibebaskan dari daerah tepi akhir preparasi.

Tahap Perawatan Pulpektomi Vital

1. Foto rontgen
Foto rontgen periapikal dilakukan untuk menegakkan diagnosis, mengetahui panjang gigi, jumlah saluran akar gigi, keadaan jaringan sekitar gigi, serta prognosa terhadap gigi yang akan dirawat.

2. Penentuan panjang kerja (PK)
Metode Bregmann
Panjang gigi sebenarrnya =  Panjang mahkota sebenarnya × panjang gigi pada X-ray
                                                      Panjang mahkota pada X-ray

3. Anestesi
Anestesi berfungsi untuk mencegah adanya rasa sakit pada saat dilakukan preparasi akses pulpektomi vital.

4. Preparasi akses
Preparasi akses meliputi pembuatan oulineform pada permukaan oklusal mencapai kamar pulpa gigi 35 sehingga instrumen dapat masuk ke orifis dengan mudah. Setelah akses dibuka, saluran akar ditelusuri (eksplorasi) dengan menggunakan jarum miller (smooth broach).

4. Ekstirpasi pulpa
Pembuangan jaringan pulpa dan dentin nekrotik pada saluran akar dengan menggunakan jarum ekstirpasi (barbed broach).

5. Debridement
Irigasi saluran akar dengan bahan irigasi dengan urutan sebagai berikut (sambil di suction).
1) Aquades steril
2) NaOCl 2,5%
3) Aquades steril
4) Clorhexidine 2%

6. Drying
Drying bertujuan untuk mengeringkan saluran akar agar tidak basah dengan menggunakan paper point.

7. Preparasi Saluran Akar (Step back)
1) Penentuan IAF (Initial apical file)
2) Rontgen IAF
3) Penentuan MAF (Master apical file)
4) Preparasi step back dan rekapitulasi file
5) Rontgen MAC (Master apical cone) : Ukurannya sama dengan MAF
Catatan : Pada saat pergantian file sebaiknya selalu melakukan irigasi agar sisa debris keluar dari saluran akar. Contoh :
IAF = #25/24mm
#30/24mm
MAF = #35/24mm
Step back = #40/23mm Rekapitulasi = #35/24mm
    #45/22mm Rekapitulasi = #35/24mm
   #50/21mm Rekapitulasi = #35/24mm

8. Medikamen
Medikamen digunakan untuk membantu meningkatkan keberhasilan perawatan saluran akar. Pemberian medikamen saluran akar bertujuan untuk mengeliminasi bakteri yang tidak dapat dihancurkan dengan proses instrumentasi dan irigasi. Medikamen yang dapat digunakan untuk sterilisasi saluran akar gigi dalah Ca(OH)2.

9. Obturasi
Sebelum melakukan obturasi, maka harus dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan subjektif dan objektif pada pasien. Pemeriksaan subjektif adalah ada atau tidaknya keluhan pasien. Pemeriksaan objektif adalah dengan melakukan perkusi, palpasi, tes tekan gigi, keadaan saluran akar tidak basah (CaOH kering) dan tidak berbau. Saluran akar yang telah dipreparasi kemudian diisi (obture) dengan bahan pengisi, dalam kasus ini menggunakan gutaperca + sealer (endometason + eugenol). Obturasi dilakukan dengan menentukan MAC (master apical cone) terlebih dahulu, gutaperca yang sesuai dengan MAC dipotong sesuai panjang kerja. Sealer kemudian dioleskan pada dinding saluran akar dengan menggunakan lentulo. Kemudian, gutaperca yang sesuai dengan MAC diolesi juga dengan sealer dan dimasukkan kedalam saluran akar. Gutaperca yang dimasukkan ke dalam saluran akar kemudian ditekan dengan kondensasi lateral menggunakan spreader. Kemudian dilanjukkan dengan memasukkan gutaperca tambahan sampai saluran akar penuh (hermetis) dan spreader tidak bisa dimasukkan lagi. Setelah itu lakukan pemadatan gutaperca dengan menggunakan plugger. Kelebihan gutaperca kemudian dipotong sampai batas orifis menggunakan eskavator yang dipanaskan.

10. Tumpatan sementara

Penumpatan sementara menggunakan tehnik double seal, yaitu diatas gutaperca diaplikasikan GIC dengan ketebalan ±2mm, kemudian diatasnya diletakkan kapas tipis lalu ditumpat dengan bahan tumpatan sementara (fletcher atau cavit). Setelah itu dilakukan rontgen terhadap hasil obturasi.

Dry socket

Definisi
Soket kering setelah pencabutan, dimana tidak terjadi penggumpalan darah dan menimbulkan rasa sakit (terlepasnya koagulum).

Nama Lain
1.      Alveoalgia
2.      Alveolar osteitis
3.      Alveolitis
4.      Localized osteitis

Etiologi
1.      Pemberian anestesi terlali banyak (mengganggu proses penyembuhan)
2.      Faktor infeksi (ex granuloma, kista)
3.      Mengisap soket (blood clot lepas)
4.      Merokok (blood clot lepas)
5.      Tulang yang tajam (menghambat penyembuhan)
6.      Penggunaan bur yg terlalu lama (tanpa irigasi untuk mendinginkan bur)

Gejala Klinis
1.      Timbul rasa sakit 2-3 hari pasca ekstraksi (tulang alveolar yang terbuka)
2.      Warna putih / cokelat keabuan
3.      Adanya jaringan nekrotik bau khas seperti gangren radiks dan gangren pulpa (bau mulut)
4.      Pasien telah minum antibiotik dan analgesikj namun tetap sakit

Terapi
1.      Anastesi infiltrasi non adrenalin (tanpa vasokonstriktor)
2.      Spooling betadine saline (Bersihkan sokey dari sisa makanan)
3.      Kuret sampai pendarahan baru (Penyembuhan sekunder)
4.      Spooling lagi
5.      Dressing
6.      Pemberian antibiotik dan analgesik
7.      Kontol 2-3 hari setelahnya