Thursday, 13 January 2011

Hipoplasia Email


-->
Hipoplasia email adalah suatu kelainan struktur email gigi yang diawali pada masa proses pembentukan dan pertumbuhan matriks email yang selanjutnya akan terjadi gangguan kalsifikasi yang ditandai oleh terjadinya defect, perubahan warna yang bersifat menetap.

Perubahan yang terjadi pada email hipoplasia : a. Prisma, selubung prisma, enamel lamella : lapisan email tipis karena berkurangnya jumlah prisma email dan hilangnya lamella email, prisma email muncul secara teratur.
b. Garis Retzius : kerusakan garis retzius berjalan oblik ke permukaan dan ujungnya berakhir sebagai perikimata.
c. enamel tuft : terlihat enamel tuft bertambah banya dan terlihat bentuknya bercabang-cabang.
d. interglobular dentin : dijumpai interglobular dentin yang lebih lebar.

Penyebab : penyakit defisiensi vitamin D, down syndrome, kelainan jantung bawaan, gangguan pada masa kelahiran, penyakit infeksi pada masa kehamilan, infeksi dan trauma pada gigi susu, penyakit eksantema, dan lingkungan serta faktor yang mengganggu formasi gigi.

Perawatan : light curing composite, veneer resin, mahkota dari akrilik.

Pit dan Fissur yang Dalam


-->
Pit adalah depresi kecil, besarnya seujung jarum yang terrdapat pada permukaan oklusal gigi molar, dimana developmental groove bertemu atau saling melintang. Fissure adalah suatu celah yang dalam dan memanjang pada permukaan gigi, terdapat pada permukaan oklusal atau fasial (proksimal) dan merupakan dasar dari developmental groove. Pit dan fissur yang dalam adalah bentuk morfologi gigi yang dipengaruhi oleh faktor keturunan. Biasanya gigi orangtua, pit dan fissur nya juga dalam.

Terapi yang dapat dilakukan bagi pit dan fissur yang dalam, yaitu :
1. Odontotomi Profilatik : penambalan pit dan fissur dengan amalgam
2. Finameloplasty : melindungi dan membentuk pit & fissur sampai kanal membulat
3. Pit and Fissure Sealant
Prevalensi Pit dan fissur yang dalam, sering terjadi pada gigi molar. Dengan Gambaran Klinis Pit dan fissur memiliki keadaan yang lebih dalam dari biasanya. Serta dengan gejala Klinis Makanan dan debris yang banyak menempel pada pit & fissur yang dalam, sehingga sulit dijangkau sikat gigi untuk membersihkannya.
Cara menegakan diagnosis
Macam-macam pemeriksaan klinis untuk menegakkan daignosa suatu kelainan pada jaringan keras gigi.
1. Thermal Test
Dengan tahapan :
1. Daerah yang akan ditest, diisolasi dan dikeringkan
2. Udara hangat dikenakan pada gigi yang terbuka
3. Catat respon pasien
Untuk mendapatkan sebuah repon bisa dengan temperatur yang lebih tinggi, dengan menggunakan air panas, gula guta perca panas, compound panas yang dapat menghantarkan temperatur terkontrol pada gigi.
Test Dingin
Dengan tahapan :
Semprotkan Etil klorida pada gulungan kapas. Penguapan cepat menimbulkan sensasi dingin. Gulungan kapas dikenakan pada mehkota gigi.
Air yang dibekukan pada kapsulanetotik kosong menghasilkan suatu batang es untuk tes dingin
Gulungan kapas disemprotkan dengan Fridigent (insert) untuk dikenakan pada permukaan mahkota gigi. Fridigent dengan temperatur 500C, bila disemprotka pada email merupakan tes yang paling teliti untuk mengetahui vitalitas pulpa.
2. Palpasi
Cara : menggunakan ujung jari dengan sentuhan ringan untuk mengetahui
Konsistensi jaringan di bawah ujung jari
Fungsi : mengecek ada tidaknya edema (pembengkakan fluktuasi), pergerakan
jaringan, mengecek ada tidaknya kelainan periapikal, mengetahui ada
tidaknya limfadenopati.
3. Perkusi
Cara : menggunakan ujung tangkai kaca mulut atau sonde dengan mengetukkan ke
mahkota
Fungsi : Mengetahui ada tidaknya periodontitis, inflamasi periapikal, biasanya pasien
akan merasakan sakit atau ngilu.
4. Sondasi
Cara : menggunakan ujung sonde yang tajam dengan menggoreskan di dasar
Kavitas
Fungsi : tes vitalitas gigi, cek kedalaman kavitas, cek ada atau tidaknya preforasi
pulpa, bila ada biasanya pasien akan kesakitan.
0 → pit dan fissur tidak berwarna, sonde tidak nyangkut
1 → Pit dan fissur berwarna, sonde tidak nyangkut
2 → Pit dan fissur berwarna, sonde nyangkut

Friday, 31 December 2010

Sebuah Surat Untuk Dokter dan Mahasiswa Kedokteran


Rekan sejawat yang terhormat,

Jika Anda ingin menjadi dokter untuk bisa kaya raya, maka segeralah kemasi barang-barang Anda.
Mungkin fakultas ekonomi lebih tepat untuk mendidik anda menjadi businessman bergelimang rupiah
Daripada Anda harus mengorbankan pasien dan keluarga Anda sendiri demi mengejar kekayaan.

Jika Anda ingin menjadi dokter untuk mendapatkan kedudukan sosial tinggi di masyarakat, dipuja dan didewakan, maka silahkan kembali ke Mesir ribuan tahun yang lalu dan jadilah fir’aun di sana. Daripada Anda di sini harus menjadi arogan dan merendahkan orang lain di sekitar Anda hanya agar Anda terkesan paling berharga.

Jika Anda ingin menjadi dokter untuk memudahkan mencari jodoh atau menarik perhatian calon mertua, mungkin lebih baik Anda mencari agency selebritis yang akan mengorbitkan Anda sehingga menjadi artis pujaan para wanita. Daripada Anda bersembunyi di balik topeng klimis dan jas putih necis, sementara Anda alpa dari makna dokter yang sesungguhnya.

Dokter tidak diciptakan untuk itu, kawan.
Memilih menjadi dokter bukan sekadar agar bisa bergaya dengan BMW keluaran terbaru, bukan sekadar bisa terihat tampan dengan jas putih kebanggaan, bukan sekadar agar para tetangga terbungkuk-bungkuk hormat melihat kita lewat.

Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan pengabdian. Mengabdi pada masyarakat yang masih akrab dengan busung lapar dan gizi buruk. Mengabdi pada masyarakat yang masih sering mengunjungi dukun ketika anaknya demam tinggi.

Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan empati, ketika dengan lembut kita merangkul dan menguatkan seorang bapak tua yang baru saja kehilangan anaknya karena malaria.

Memilih jalan menjadi dokter adalah memilih jalan kemanusiaan, ketika kita tergerak mengabdikan diri dalam tim medis penanggulangan bencana dengan bayaran cuma-cuma.

Memilih jalan menjadi dokter adalah memilih jalan kepedulian, saat kita terpaku dalam sujud-sujud panjang, mendoakan kesembuhan dan kebahagiaan pasien-pasien kita.

Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan berbagi, ketika seorang tukang becak menangis di depan kita karena tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit anaknya yang terkena demam berdarah. Lalu dengan senyum terindah yang pernah disaksikan dunia, kita menepuk bahunya dan berkata, “jangan menangis lagi, pak, Insya Allah saya bantu pembayarannya.”

Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan kasih sayang, ketika dengan sepenuh cinta kita mengusap lembut rambut seorang anak dengan leukemia dan berbisik lembut di telinganya,”dik, mau diceritain dongeng nggak sama oom dokter?”

Memilih jalan menjadi dokter adalah memilih jalan ketegasan, ketika sebuah perusahaan farmasi menjanjikan komisi besar untuk target penjualan obat-obatnya, lalu dengan tetap tersenyum kita mantap berkata, “maaf, saya tidak mungkin mengkhianati pasien dan hati nurani saya”

Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan pengorbanan, saat tengah malam tetangga dari kampung sebelah dengan panik mengetuk pintu rumah kita karena anaknya demam dan kejang-kejang. Lalu dengan ikhlas kita beranjak meninggalkan hangatnya peraduan menembus pekat dan dinginnya malam.

Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan terjal lagi mendaki untuk meraih cita-cita kita. Bukan, bukan kekayaan atau penghormatan manusia yang kita cari. Tapi ridha Allah lah yang senantiasa kita perjuangkan.
Yah, memilih menjadi dokter adalah memilih jalan menuju surga, tempat di mana dokter sudah tidak lagi perlu ada…

NB :
Ini bukan provokasi untuk menjadi dokter miskin, bukan juga mengatakan bahwa dokter tidak perlu penghormatan atau hal-hal duniawi lainnya. Tulisan ini hanya sekadar sebuah nasihat untuk diri sendiri dan rekan sejawat semua untuk meluruskan kembali niat kita dalam menjadi seorang dokter. Karena setiap amalan tergantung pada niatnya. Silakan menjadi kaya, silakan menjadi terhormat, asal jangan itu yang menjadi tujuan kita. Dokter terlalu rendah jika diniatkan hanya untuk keuntungan duniawi semata. Mungkin akan sangat susah untuk menggenggam erat idealisme ini nantinya. Namun saya yakin, jika ada kemauan yang kuat dan niat yang tepat, idealisme ini akan terbawa sampai mati. Walaupun harus sendirian dalam memperjuangkannya, walaupun banyak yang mencemooh dan merendahkan. Saya yakin, Allah tidak akan pernah salah menilai setiap usaha dan perjuangan hamba-hamba-Nya. Tidak akan pernah.
Aditya Putra Priyahita,
seorang yang sangat merindukan sebuah reuni anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di surga nanti
URL
dari blognya anggit

--> copy dari fb nya teman sejawat saya --> patria fajar wibowo

Friday, 17 December 2010

Kelebihan dan Kekurangan Amalgam

Amalgam adalah bahan tambal berbahan dasar logam, di mana komponen utamanya:

a). Likuid, yaitu logam merkuri.

b). Bubuk, yaitu logam paduan yang kandungan utamanya terdiri dari perak, timah, dan tembaga. Selain itu juga terkandung logam-logam lain dengan persentase yang lebih kecil. Seperti bahan restorasi lainnya yang memiliki kekurangan dan kelebihan, amalgam juga memiliki kekurangan dan kelebihan sebagai berikut :

Kelebihan :

a). Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat dibandingkan dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah, sehingga amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama di dalam mulut (pada beberapa penelitian dilaporkan amalgam bertahan hingga lebih dari 15 tahun dengan kondisi yang baik) asalkan tahap-tahap penambalan sesuai dengan prosedur.

b). Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada umumnya lama kelamaan akan mengalami aus karena faktor-faktor dalam mulut yang saling berinteraksi seperti gaya kunyah dan cairan mulut.

c). Penambalan dengan amalgam relatif lebih simpel dan mudah dan tidak terlalu “technique sensitive” bila dibandingkan dengan resin komposit, di mana sedikit kesalahan dalam salah satu tahapannya akan sangat mempengaruhi ketahanan dan kekuatan bahan tambal resin komposit.

d). Biayanya relatif lebih rendah


Kekurangan :

a). Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna gigi, sehingga tidak dapat diindikasikan untuk gigi depan atau di mana pertimbangan estetis sangat diutamakan.

b). Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi tambalan yang berbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi sehingga tampak membayang kehitaman.

c). Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang ternyata alergi dengan logam yang terkandung dalam bahan tambal amalgam. Selain itu, beberapa waktu setelah penambalan pasien terkadang sering mengeluhkan adanya rasa sensitif terhadap rangsang panas atau dingin. Namun umumnya keluhan tersebut tidak berlangsung lama dan berangsur hilang setelah pasien dapat beradaptasi.

d). Hingga kini issue tentang toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri yang dikandungnya masih hangat dibicarakan. Pada negara-negara tertentu ada yang sudah memberlakukan larangan bagi penggunaan amalgam sebagai bahan tambal.