Tuesday, 8 July 2014

TRAKTUS GENITALIA MASKULINA

Terdiri atas TestisDuktus genitalisKelenjar tambahan, dan Penis
TESTIS
Merupakan kelenjar tubuler kompleks. Fungsi sebagai alat Reproduksi dan HormonalDibungkus oleh kapsula jaringan pengikat kolagen. Pada bagian posterior tunika albugenia menebal (mediastinum testis), keluar septa membagi testis menjadi sekitar 250 ruang pyramidal (lobulus testis). Septa tudak sempurna sering ada hubungan antara lobulus. Di dalam lobulus testis 1 - 4 tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus Penampang kl 150–250Um, panjang 30–70 cm. Terdiri atas Tunika jaringan pengikat fibrosa, Lamina basalis, dan Epithel germinativum atau seminiferus kompleks
       - Sel sertoli ( penyokong )
       - Sel sel turunan spermatogenik atau seminal. 4 – 8 lapis terletak antara membrana basalis dan Lumen. Mengalami differensiasi ,menghasilkaSpermatozoa (proses spermatogenesis)
Spermatogenesis dapat dibagi menjadi tiga fase :
1.Spermasitogenesis ,spermatogonia membelah menghasilkan spermatosit.
2.Meiosis ,spermatosit mengalami dua pembelahan yang Berurutan, dengan pengurangan setengah jumlah Kromosom dan jumlah DNA per sel ,menghasilkan spermatid.
3.Spermiogenesis spermatid mengalami sitodiferensiasi menghasilkan spermatozoa.
Fungsi sel sertoli :
1.Penyokong,pelindung,mengatur nutrisi spermatozoa yang sedang berkembang.
2.fagositose
Selama spermatogenesis ,sitoplasma spermatid yang berlebihan dibuang sebagai residu. Fragmen sitoplasma ini difagosit ,dihancurkan selanjutnya diresorbsi oleh lisosom sel sel sertoli.
3.Sekresi
-    Cairan yang mengalir ke duktus genitalis yang berguna untuk transport sperma.
-       Protein pengikat androgen
-       Hormon steroid
JARINGAN INTERSTETIAL
Adalah ruang antara tubulus seminiferus, mengandung jaringan pengikat, pembuluh darah, dan pembuluh limphe. Setelah pubertas timbul jenis sel lain berbentuk bulat atau polygonal, inti ditengah, sitoplasma eosinofil yang banyak mengandung tetesan lipid. Terdapat sel interstitial (sel leydig) menghasilkan hormone testosteron, yang berperan dalam perkembangan sifat kelamin pria skunder.
SALURAN GENITAL INTRA TESTIS
Tubuli rekti, rete testis, duktuli eferentes.
Perubahan dari tubulus seminiferus menjadi tubuli rekti adalah secara mendadak. Pada bagian permulaan sel spermatogenik menghilang sel sertoli tetap ada.Tubuli rekti terdiri dari epithel kuboid yang di sokong oleh jaringan pengikat padat. Rete testis terdapat didalam medistinum dilapisi epithel kuboid. Dari rete testis menjadi 10 – 20 duktuli eferentes. Epithel kuboid bergantian dengan epithel silindris, seringkali bersilia yang berguna membantu pergerakan sperma ke epididymis.

SALURAN EKSRETORIS GENITALIA
Duktuli eferentes, epididymis, duktus deferen, urethraDuktus epididymis.
Epididymis merupakan saluran panjang dan berkelok kelok.  Dilapisi epithel silindris, membrane basalis dikelilingi oleh sel sel otot polos, jaringan pengikat longgar yang kaya kapiler darah. Permukaan epithel diliputi tonjolan sitoplasma yang membentuk mikrovilli irregular yang panjang (stereosilia).  
Duktus deferens berbentuk Lurus ,dinding tebal, menuju urethra pars prostatika. Lumen sempit, dinding terdiri dari sel otot polos yang tersusun spiral. Mukosa membentuk lipatan longitudinal sebagian dilapisi epithel silindris kompleks dengan stereosila. Lamina propria merupakan lapisan jaringan pengikat yang kaya serabut elastin. Sebelum menembus prostat duktus deferens melebar membentuk ampula. Pada daerah ini epithel menjadi lebih tebal. Kemudian masuk kelenjar prostat bermuara kedalam urethra pars prostatika. Bagian yang masuk kelenjar prostat dinamakan duktus ejakulatorius yang mempunyai lapisan mukosa yang sama dengan ampula tapi tanpa lapisa otot.
KELENJAR TAMBAHAN GENITALIA
Terdiri dari Vesika Seminalis, Kelenjar Prostat, dan Bulbouretralis
VESIKA SEMINALIS
Terdiri dua saluran berkelok kelok. Panjang kl 15 cm. Punya lipatan mukosa yang oleh epithel silindris komplek. Lamina propria vesika seminalis kaya akan serabut elastic dan dikelilingi lapisantipis otot polos. Dinding otot vesika seminalis mengandung anyaman serabut syaraf.
Sekresi vesika seminalis ditimbun pada bagian dalam kelenjar,dikeluarkan pada waktu ejakulasi oleh kontraksi otot polos. Sekret mengandung globulin dan kaya Vit.C dan fruktosa,metabolit yang penting untuk nutrisi dan pergerakan spermatozoa. Aktifitas sekresi vesika seminalis tergantung testosteron. Bila tidak ada testosterone sel vesika seminalis akan atrofi.
KELENJAR PROSTAT
Kumpulan 30-50 kelenjar tubule alveolar, bercabang dan saluran keluarnya bermuara pada uretra pars prostatika. Dibungkus oleh kapsul fibro elastic, dan dari kapsul ini akan timbul septa yang menembus kelenjar. Stroma kaya dengan jaringan fibromuskuler yang mengelilingi kelenjar. Lamina basalis tidak nyata ,sel epitel terletak pada satu lapisan jaringan pengikat yang banyak otot polos, serabut elastis padat ,dan kapiler darah. Epitel kuboid pad sebagian tempat silindris disertai sedikit sel basal. Sel selnya mengsekresi protein. Sel sel kaya akan lisosom dan mempunyai aktifitas  asam fosfatase yang besar. Pada karsinoma prostat kadar asam fosfatase dalam darah tinggi. Oleh karena asam fosfatase dalam serum digunakan untuk salah satu cara diagnose tumor.
KELENJAR BULBO URETRALIS
Bentuk seperti kacang polong. Terletak dibelakang uretra pars membranacea dan bermuara kedalam bagian uretra tersebut. Kelenjar tubule alveolar Punya kerangka dan sel sel otot polos dalam septa sehingga terbentuk lobules lobules. Sekresi berbentuk mukoid.
PENIS
Terdiri dari tiga massa silindris dari jaringa erektil ditambah uretra,diluarnya diliputi kulit. Dibagian dorsal disebut corpora kavernosa penis, satu diventral dinamakan korpus kavernosum uretae dan mengelilingi uretra. Pada ujungnya melebar membentuk glas penis. Korpora kavernosa diliputi membrane jaringan pengikat yang kuat disebut tunika albugenia. Korpora kavernosa penis dan uretra terdiri tas pelebaran pembuluh darah yang tidak teratur dan dibatasi endotel.

TRAKTUS URINARIUS

Fungsinya adalah mempertahankan homeostasis dengan menghasilkan urin, mengatur keseimbangan cairan tubuh, dan tempat pembentukan renin dan erithropoetin. Terdiri atas Ren, Ureter, Vesika urinaria, dan Uretra.
1. REN
Dibungkus oleh jaringan pengikat padat. Bentuknya menyerupai biji kacang buncis, pada bagian konkaf (hilus) terdapat pembuluh darah, syaraf, lymfePada potongan memanjang:
a. Medulla (dalam)
Terdiri atas 10-18 struktur berbentuk kerucut (pyramid medulla/malphigi) dg dasar/pinggirnya pada kortek, puncaknya pada menonjol kedalam calyx berupa papilla. Pada pailla terdapat 10-12 lobang yang merupakan muara duktus kolligens (area cribrosa). Dari dasar pyramid tersusun 400-500 tubulus panjang disebut medullary ray. Tiap medullary ray terdiri atas duktus kolligens lurus. Terdapat tubulus koligens.
b. Koteks 
Terletak antara dasar pyramid dan kapsula ginjal. Pada potongan segar terdapat bercak bercak merah. Terdapat nefron. Nefron merupakan unit filtrasi fugsional ginjal. Tiap tiap ginjal mempunyai 1–2 juta unit filtrasi fungsional. Tiap nefron terdiri atas Renal korpuskulum (badan malphigi), Tubulus kontortus proksimal, Lengkung henle, dan Tubulus kontortus distalis.
2. URETER
Ureter dan vesika urinaria mempunyai struktur dasar histologi yang sama. Makin dekat kearah vesika urinaria menjadi lebih tebal. Mukosa dilapisi epithel transtitional. Lapisan otot dekat vesica urinaria menjadi longitudinal, oleh karena itu bagian ureter yang terletak dalam vesica urinaria terdiri atas serabut longitudinal yang menyebar kedistal membentuk trigonum superficial. Kira-kira 2–3cm proksimal dari vesika urinaria ada permukaan luar ureter ditemukan selubung waldeyer. Berakhir pada leher vesika urinaria sebagai dengan membentuk trigonum profunda. Ureter menembus dinding kandung kemih secara miring sehingga terbentuk katup yang mencegah aliran balik urine.
3. VESIKA URINARIA
Mukosa dilapisi epithel transtitional. Bila Vesika urnaria kosong dapat membentuk lipatan, sebaliknya bila penuhmenjadi datar. Serabut otot berjalan kesegala arah menuju leher vesika urinaria.
Terdapat tiga lapisan :
1.Lapisan longitudinal ,pada bagian distal leher vesika urinaria menjadi sirkuler mengelilingi urethra pars prostatika dan prostat (laki-laki)
2.Lapisan tengah ,berakhir pada leher kandung kemih
3.Lapisan luar longitudinal, melanjutkan diri sampai ke ujung prostat (laki-laki) dan meatus uretra ekternus (wanita) 
4. URETRA
Merupakan tabung yang mengalirkan urine ke luar tubuh.
a. Uretra pada pria
Terbagi atas 4 bagian Pars prostatika, Pars membaranacea,Pars bulbaris, Pars pendulosa.Pada bagian dorsal dan distal uretra pars prostatika terdapat suatu peninggian, verumontanum, yang menonjol kedalam. Pada ujung verumontanum bermuara tabung buntu yang dinamakan “ utrikulus prostatikus”. Pada pinggir verumontanum bermuara duktus ejakultaorius. Mukosa dilapisi epithel transtitional. Pars membranacea panjangnya kurang lebih 1 cm dan dilapisi epithel  thoraks semu. Uretra pars bulbaris dan pendulosa terletak dalam korpus spongiosum penis. Bagian distal lumen uretra melebar membentuk fossa navicularis. Epithel thoraks berlapis semu . Kelenjar littre merupakan kelenjar mukosa yang terdapat sepanjang uretra,tapi paling banyak pada pars pendulosa.
b. Uretra pada wanita
Panjangnya 4 – 5 cm, dilapisi epithel berlapis gepeng. Bagian tegah uretra dilapisi oleh sphincter ekternus yang terdiri atas olot bergaris.

Friday, 2 May 2014

KEBIASAAN BURUK YANG SERING TERJADI DALAM RONGGA MULUT

Kebiasaan merupakan faktor penting yang dapat menjadi penyebab dan berkembangnya penyakit seperti penyakit periodontal pada rongga mulut. Seringkali, kebiasaan yang dilakukan tanpa disadari ternyata dapat merusak atau membahayakan bagian rongga mulut kita. Kebiasaan buruk tersebut dapat mempengaruhi jaringan keras (gigi, tulang alveolar), jaringan pendukung (gingiva dan ligamentum periodontal) maupun mukosa dalam rongga mulut lainnya (lidah, bibir, pipi, palatum).
Kebiasaan yang secara signifikan dapat menyebabkan penyakit periodonyal, diklasifikasikan oleh Sorin sebagai berikut:
1. Kebiasaan neurosis (stres emosional)
Contoh: menggigit bibir, menggigit pipi, menggigit-gigit tusuk gigi di antara gigi, mendorong lidah, menggigit-gigit kuku, menggigit-gigit pensil dan kebiasaan parafungsional (bruksism, clenching), dsb.
2. Kebiasaan akibat pekerjaan
Contoh: pemangkas rambut yang biasa membuka jepit rambut dengan gingiva dan menggigit atau menahan paku seperti yang biasa dilakukan oleh tukang sepatu, tukang kayu, tukang meubel, dsb.
3. Kebiasaan lainnya

Contoh: merokok, mengunyah sirih atau tembakau, menyikat gigi terlalu keras dalam arah vertikal maupun horisontal, bernapas lewat mulut, minum susu dg botol yg dibawa hingga tidur, memakai perhiasan atau asesoris yang dipasangkan di bibir dan lidah, menghisap jari, dsb.