Saturday, 19 April 2014

GANGGUAN PROSES BICARA

Setiap penyakit atau kelainan yang mengganggu perkembangan komponen biacara akan menimbulkan gangguan bicara. Berikut adalah beberapa gangguan/kelainan pada organ oromaksilofasial yang menyebabkan kelainan pembentukan suara :
1. Peradangan pada faring, sinus nasalis atau jaringan nasal akibat infeksi atau alergi akan menyebabkan suara yang dihasilkan menjadi datar, sengau sulit dimengerti.
2. Penderita dengan ‘anterior open bite ‘ tidak dapat mengeja huruf ‘m, b dan p’ dengan benar karena bibir tidak dapat merapat.
3. Penderita dengan kelainan anatomis seperti makroglosia atau mikroglosia akan mengalami gangguan artikulasi yang berat.
4. Pembuatan gigi tiruan yang tidak tepat dapat menyebabkan suara yang dihasilkan menjadi tidak jelas.
Kelainan artikulasi pada waktu berbicara, banyak ditemukan pada orang mempunyai palatum sempit sehingga posisi lidah menjadi lebih rendah dan lebih ke depan. Hal iniditemukan/diteliti oleh Ingeervall dan Samnas (1962).
Makin tinggi frekuensi kelainan artikulasi pada palatum yang sempit disebabkan oleh kurangnya ruang untuk pergerakan lidah selama proses berbicara. Ukuran dari lengkung  gigi pada rahang atas mempengaruhi terjadinya distorsi konsonan medioalveolar. Panjang dan lebar palatal juga berhubungan dengan kesalahan penempatan artikulasi.
Tinggi palatal juga berpengaruh dengan distorsi yang terjadi pada beberapa konsonan. Hal ini yang mempengaruhi  terjadinya kelainan  artikulasi dalam berbicara, walaupun masih banyak hal-hal lain yang dapat menyebabkan kelainan artikulasi tersebut.

No comments:

Post a Comment