Setiap
penyakit atau kelainan yang mengganggu perkembangan komponen biacara akan
menimbulkan gangguan bicara. Berikut adalah beberapa gangguan/kelainan pada
organ oromaksilofasial yang menyebabkan kelainan pembentukan suara :
1. Peradangan pada faring, sinus
nasalis atau jaringan nasal akibat infeksi atau alergi akan menyebabkan suara yang
dihasilkan menjadi datar, sengau sulit dimengerti.
2. Penderita dengan ‘anterior
open bite ‘ tidak dapat mengeja huruf ‘m, b dan p’ dengan benar karena bibir tidak
dapat merapat.
3. Penderita dengan kelainan
anatomis seperti makroglosia atau mikroglosia akan mengalami gangguan
artikulasi yang berat.
4. Pembuatan gigi tiruan yang
tidak tepat dapat menyebabkan suara yang dihasilkan menjadi tidak jelas.
Kelainan artikulasi pada waktu berbicara, banyak ditemukan pada
orang mempunyai palatum sempit sehingga posisi lidah menjadi lebih rendah dan
lebih ke depan. Hal iniditemukan/diteliti oleh Ingeervall dan Samnas (1962).
Makin tinggi frekuensi kelainan artikulasi pada palatum yang sempit
disebabkan oleh kurangnya ruang untuk pergerakan lidah selama proses berbicara.
Ukuran dari lengkung gigi pada rahang
atas mempengaruhi terjadinya distorsi konsonan medioalveolar. Panjang dan lebar
palatal juga berhubungan dengan kesalahan penempatan artikulasi.
Tinggi palatal juga berpengaruh dengan distorsi yang terjadi pada
beberapa konsonan. Hal ini yang mempengaruhi
terjadinya kelainan artikulasi
dalam berbicara, walaupun masih banyak hal-hal lain yang dapat menyebabkan
kelainan artikulasi tersebut.
No comments:
Post a Comment