Wednesday, 10 November 2010

Komunikasi antara Dokter - Pasien


-->
Saat berkunjung ke dokter, hampir semua pasien berharap dapat berkomunikasi secara baik dengan dokternya. Mereka ingin menceritakan keluhan-keluhannya dan berharap dokter dapat memberi respond yang baik terhadap apa yang mereka sampaikan.

Komunikasi yang dalam bahasa Inggris “communication” berasal dari bahasa latin “comunis” yang berarti sama. Komunikasi berarti suatu kegiatan manusia untuk menyampaikan kepada orang lain apa yang menjadi pikiran, harapan ataupun pengalamannya sehingga apa yang di sampaikan menjadi milik bersama.

Sedangkan komunikasi medik adalah interaksi yang dibangun oleh dokter terhadap pasien atau sebaliknya. Sehingga dokter dapat memberikan pelayanan medik dengan sebaik-baiknya sesuai dengan keperluan dan keinginan pasien dalam bidang kesehatan.

Pada hakikat nya, komunikasi dokter-pasien merupakan salah satu aspek dari komunikasa kesehatan, yang memiliki tujuan meraih kesehatan masyarakat yang baik sedangkan komunikasinya merupakan tipe komunikasi interpersonal ( dua arah ), yang memiliki kekhususan dalam prosesnya. Komunikasi yang efektif antara dokter-pasien dapat memberikan banyak keuntungan. Ini penting untuk ketepatan dan kelengkapan pengumpulan data mengenai simton, side efek, mengurangi masalah, kepatuha untuk mengikuti rekomendasi tatacara pengobatan pengaruh emosi dan kesehatan fisik dan juga membuat kepuasan pada kedua belah pihak.

Ada 4 tujuan dasar komunikasi dokter-pasien :

1. mencari tahu terhadap informasi yang diperlukan

2. membina hubungan baik antara dokter-pasien

3. saling tukar menukar informasi

4. membuat keputusan medik

Faktor – faktor yang dapatmempengaruhi komunikasi antara dokter dan pasien adalah

1. Faktor Psikologis : persepsi dan penafsiran terhadap stimulus yang ada ditentukan oleh tingkatan emosi dan sifat pribadi seseorang.

2. Faktor Biofisikal : Pendengaran , pengelihatan dan keseimbangan biokimiawi yang ada.

3. Faktor Psikofisikal : Status fisik dan mental yang saling berkaitan ( penyalah gunaan obat dan kemampuan dalam mengekspresi diri dan perubahan tingkat kewaspadaan seseorang).

4. Faktor Sosiokultural : Hal-hal yang bersifat kultural, ras, klas sosial, nilai-nilai yang dianut serta kepercayaan.

Namun menurut Edelmann faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan efektifitas interaksi dokter-pasien :

1. karakter dari dokternya ( khususnya jenis kelamin dan pengalaman )

2. perbedaan-perbedaan antara keduanya dalam kelas sosial, pendidikan, sikap, kepercayaan, dan harapan.

3. faktor situasional

Selain itu dalam komunikasi antara dokter-pasien terdapat 2 cara pendekatan dokter kepada pasien yaitu

1. Pendekatan GATHER merupakan singkatan dari :

  • Greet (salam) : berikan salam dalam sikap bersahabat ketika berjumpa dan buat pasien merasa nyaman dengan menanyakan hal-hal yang sederhana.
  • Ask (tanya) : apa dan bagaimana seorang dokter dapat membantu pasien dengan bertanyalah mengenai masalah mereka, gunakan nada suara yang mengisyaratkan keperdulian, perhatian dan keakraban terhadap mereka.
  • Tell (tanggapan) : berikan tanggapan dan respon terhadap kebutuhan pasien.
  • Help (bantu) : bantulah pasien dalam membuat keputusannya sendiri.
  • Explain (jelaskan) : jelaskan dengan seksama dan lengkap apa yang pasien butuhkan
  • Return (kembali) : ingatkan klien dengan memberikan pesan-pesan tertentu yang penting

2. Pendekatan REDI merupakan singkatan dari :

  • Rapport Building (membina hubungan) : menyambut kedatangan pasien dengan ramah

  • Exploration (eksplorasi) : mendapatkan informasi mengenai kebutuhah pasien dan menggali tingkat pemahaman pasien lalu berikan informasi yang diperlukan.

  • Decision Making (pengambilan keputusan) : identifikasi keputusan dan pilihan-pilihan pasien dalam mengambil keputusan lalu berikan penjabaran dari keuntungan, kerugian dan konsekuensi dari setiap pilihansehingga pasien dapat mengambil keputusan yang realistik.

  • Implementing of Decision (pelaksanaan keputusan) : Buatlah rencana nyata dan spesifik untuk menjalankan keputusan dan buatlah rencana tindak – lanjut.

Adapun tips yang perlu di perhatikan untuk menjaga komunikasi yang baik dengan pasien :

1. tunjukan kalau kita empati ( jauhkan egoistis)

2. perlakukan pasien dengan gentle dan lembut

3. singkirkan halangan komunikasi apapun

4. bersikap terbuka terhadap pandapat orang lain dengan segala kelebihan dan kekurangannya

5. harus tulus

6. sadar akan kelebihan dan kekurangan diri dan orang lain

7. menepati apa yang telah dijanjikan dan dikoitmenkan semula
komunikasi yang baik harus di biasa kan sejak dini ,, tidak harus bersama pasien saja , tetapi siapa pun juga ..
karena pada dasar nya komunikasi itu adalah sebuah kebiasaan atau bisa dikatakan bawaan ..
semoga bermanfaat yaa
:))


No comments:

Post a Comment