Tuesday, 9 November 2010

Manipulasi Semen Polikarboksilat

Karakteristik bahan akan menjadi petunjuk tentang bagaimana tingkah laku bahan didalam situasi klinis. Untuk mendapat yang memuaskan, operator harus mengikuti intruksi pabrik dengan teliti dan mengambil setiap langkah kehati-hatian untuk menghindari komplikasi yang tidak diinginkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah pengadukan semen, persiapan permukaan dari protesa, sifat dari permukaan gigi yang menerima protesa, dan saat pembuangan kelebihan semen.

Pengadukan. Cairan semen ini sangat kental. Kekentalan adalah sebuah fungsi dari berat molekuler dan konsentrasi dari asam poliakrilat, jadi akan bervariasi tergantung pada merek semennya. Dengan demikian, rasio bubuk : cairan yang dibutuhkan untuk mendapat semen dengan kekentalan yang memadai akan bervariasi dari satu produk dengan produk lainnya. Pada umumnya rasio ini adalah 1,5 bagian bubuk dengan 1 bagian cairan menurut beratnya.

Semen ini harus dicampur pada permukaan yang tidak menyerap cairan. Alas aduk dari kaca memiliki kelebihan dibandingkan alas kertas yang dipasok oleh pabriknya, karena jika didinginkan, akan dapat mempertahankan temperature tersebut dalam waktu yang lebih lama. Seperti sudah disebutkan sebelumnya, alas aduk dan bubuk yang dingin akan menyediakan waktu kerja yang lebih panjang, tetapi cairan semen tidak pernah boleh didinginkan di lemari pendingin.

Cairan tidak boleh dikeluarkan ke alas aduk sebelum pengadukan siap dilakukan. Cairan akan cepat kehilangan kandungan airnya di udara terbuka. Hilangnya air dari cairan akan sangat meningkatkan kekentalannya.

Bubuk dalam jumlah besar digabungkan dengan cepat ke dalam cairan. Gambar 25-15 menunjukkan kekentalan semen segera sesudah selesainya pengadukan selama 30 detik dibandingkan dengan kekentalan sesudah waktu pengadukan yang lebih lama atau ditinggalkan lebih lama di alas aduk. Jika diinginkan ikatan yang baik dengan struktur gigi maka semen harus ditempatkan pada permukaan gigi sebelum tampilannya yang mengkilap hilang. Tampilan yang mengkilap menunjukkan adanya gugus karbiksilat jumlah yang cukup di permukaan adukan, yang penting untuk ikatan dengan struktur gigi. Sebaliknya adukan yang permukaannya tampak butan menunjukkan tidak cukupnya gugus karboksil yang tersedia untuk mengikat kalsium pada permukaan gigi.

Semen polikarboksilat memiliki kelebihan dari semen seng fosfat yaitu bila ada sedikit penyimpangan dalam rasio bubuk-cairan tidak akan begitu mempengaruhi sifat-sifat fisiknya. Namun, semen polikarboksilat tidak lebih unggul dari semen seng fosfat dalam hal penyemenan restorasi emas tuangan.

Persiapan permukaan dan retensi. Selain adhesi semen terhadap struktur gigi, semen polikarboksilat tidak lebih baik daripada semen seng fosfat dalam hal retensi restorasi cor dari logam mulia. Dibutuhkan daya yang sebanding untuk melepaskan inlai emas yang disemen denga semen seng fosfat. Pada semen polikarboksilat, kegagalan biasanya terjadi pada pertemuan semen-logam, bukan pada pertemuan semen-gigi.

Semen tidak bisa mengikat permukaan logam yang terkontaminasi secara kimia, baik pada saat pengecoran atau pengasaman. Jadi, permukaan yang terkontaminasi perlu dibersihkan terlebih dahulu, untuk memperbaiki kemampuannya untuk menerima pembasahan dan ikatan mekanisnya pada antar-muka semen-logam. Permukaan yang terkontaminasi dapat digosok dengan hati-hati menggunakan batu gerinda gigi atau disanblasting dengan tekanan udara yang tinggi disertai bahan penggosok, misalnya alumina. Setelah didapatkan permukaan logam yang bersih, hasil pengecoran harus dicuci bersih untuk melepaskan semua sisa debu.

Karena jenis semen ini menawarkan kesempatan untuk mendapatkan perekatan dengan struktur gigi, pembersihan yang teliti dari permukaan kavitas menjadi sangat penting untuk mendapatkan kontak yang erat antara semen dengan gigi. Prosedur yang dianjurkan adalah mengoleskan larutan asam poliakrilat 10% selama 10-15 detik dilanjutkan dengan pembilasan dengan air, untuk membuang lapisan olesan sebelum penempatan restorasi ionomer kaca.

Setelah dibersihkan, gigi diisolasi untuk mencegah kontaminasi lebih lanjut oleh cairan mulut. Mengusap permukaan dengan kapas sebelum sementasi adalah prosedur pengeringan yang dianggao memadai.

Pembuangan kelebihan semen. Selama pengerasan, semen karboksilat melewati tahap seperti karet yang mempersulit pembuangan kelebihan semen. Kelebihan semen yang terdorong keluar dari tepi tuangan tidak boleh dilepaskan selama semen berada pada tahap karet ini, karena ada bahaya bahwa semen lainnya akanikut tertarik keluar dari bawah tepi tuangan, sehingga terbentuk rongga. Kelebihan semen tidak boleh dibuang sampai semen mengeras. Permukaan luar dari protesa diolesi media separasi dengan hati-hati, misalnya vaselin, untuk mencegah agar kelebihan semen tidak melekat. Pengolesan vaselin ini harus dilakukan degan hati-hati dan tidak boleh mengenai tepi protesa. Cara lain adalah mulai membuang kelebihan semen segera setelah tuangan duduk dengan benar di atas gigi. Tujuan dari cara ini adalah menghindari pembuangan kelebihan semen selama tahap karet.

Daftar Pustaka

Baum, Lloyd.1997,Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi.ed 3.Jakarta:EGC.

Anusavice, Kenneth J. 2003, philips:Buku Ajar Ilmu Kedokteran Gigi.ed 10. Jakarta:EGC

No comments:

Post a Comment